puisi nasionalisme

Minggu, 29 Desember 2013


SENANDUNG PEMUDA INDONESIA



Nirkala mentari menyinsing diufuk timur
Wajah wajah muda mulai terbangun
Kesunyian waktu yang terbawa anggun
Sepucuk rancang yang mulai hancur
Ya Allah Ya Tuhanku..
Indonesia menanggis bahkan tercabik
Dengan hebatnya penguasa korupsi
Tak peduli rakyat menangis tak peduli rakyat mengemis
Perjalanan hidup di bumi pertiwi ini
Semakin hari semakin terasa terjal
Akankan kita mampu menghadapinya?
Atau Akankah kita menyerah?
Generasi muda,
Janganlah engkau diam saja
Kaulah pilar negri ini
Pejuang bagi ibu pertiwi
Generasi muda,
Kini tinggal kita pilih
Menjadi pemegang perisai pembaharu
Atau penghancur bangsa yang siap dilebur oleh zaman
Dengan tekad membara
Mari rapikan pertiwi ini
Satukan niat satukan tekad satukan langkah
Menuju Indonesia bersih dari korupsi
Hiasi hidup dengan sendi kejujuran
Dengan bunga bunga kepedulian
Dengan tuntutan keadilan
Sebagai cermin dan pengarah
Dari kebutaan hati dan keserakahan.

BIBLIOGRAFI


Namaku Koni Agustyana Wijayanti, aku lahir disebuah kota kecil yang bernama Amabarawa 17 Tahun yang lalu  tepatnya 17 Agustus, Aku seorang siswi kelas 3 di salah satu Sekolah Negri di Ambarawa, SMA Negeri 1 Ambarawa. Aku dibesarkan oleh orang yang berhati mulia, yang bernama Eko Utomo dan Ida Heriyani, aku sangat bersyukur karena aku dibesarkan penuh kasih sayang dari mereka. Aku anak pertama dari satu bersaudara.
            Aku sangat sayang kepada kedua orang tuaku tak terkecuali saudara perempuanku yang bernama Nadia Arsida Ramadhani, kami hanya terpaut 5 tahun. Aku sangat mencintai keluarga kecilku, oleh karena itu aku berdedikasi untuk membahagikan orang tuaku dan adikku, mungkin saat ini yang bisa aku lakukan untuk membahagiakan mereka adalah dengan rajin belajar, rajin beribadah dan menjadi anak yang sholeh. Aku berjanji kepada diriku sendiri, kelak aku akan menjadi seorang dokter yang hebat dan pada akhirnya aku bisa membanggakan kedua orang tuaku,
            Aku selalu bersyukur bisa sekolah di SMA Negeri 1 Ambarawa, mungkin sekolah itu sekolah yang jauh dari hirup pikuk kota dan jauh dari jalan raya, tetapi sekolahan tersebut telah memberika aku banyak pelajaran baik pelajaran kehidupan maupun pelajaran akademis dan non akademis. Di sekolahan tersebut aku berusaha mengharumkan sekolah tercintaku itu yaitu dengan mengikuti berbagai macam organisasi. Sewaktu aku kelas X aku dipercaya untuk menjadi bendahara 2 OSIS, kelas XI aku menjadi wakil ketua MPK, aku pernah menjuarai LCC kepramukaan tingkat kabupaten walaupun itu juara 3, aku mendapat peringkat 17 menulis essay tingkat jawa, dan aku pernah mewakili sekolahku untuk mengikuti olimpiade GEOSAINS se- kabupaten Semarang.
            Selain berorganisasi aku juga mempunyai hobi bersepeda di waktu pagi. Karena selain bersepeda itu menyehatkan, saat bersepeda aku juga selalu mendapat inspirasi untuk menulis sebuah karya sastra. Dalam hidupku aku juga tak terlepas dari musik, ketika senang ataupun sedih aku selalu mendegarkan musik, apalagi musik instrumental karena menurutku musik instrumental dapat membuat orang yang sedih menjadi tenang dan membuat orang yang senang menjadi tambah senang, teteapi aku sangat kagum kepada EBIET G ADE karena karya karyanay selalu menginspirasi aku.
            Ketika kita remaja ada kalanya kita terjatuh dan gagal tetapi cita cita dan harapan harus tetap diperjuangkan. Tanpa ada kegagalan maka tak ka nada sebuah kata berupa keberhasilan. Diatas langit masih ada langit, jadilah orang yang selalu optimis.
           
           

cerpen remaja


PESAN TERAKHIR UNTUK INDRA
KARYA : KONI
Pagi itu semilir angin menyibakkan rambutku yang tergerai panjang, seperti biasa sebelum berangkat ke sekolah aku selalu menyibukkan diri untuk berkeliling sebentar di kotaku dengan mengendarai sepeda kesayanganku. Inilah saat yang aku tunggu tunggu setiap hari sebelum berangkat kesekolah menyempatkan diri untuk melihat indahnya matahari terbit dibalik bukit, melihat keindahan bayangan benteng William, melihat keindahan embun pagi yang berayun dipadi yang menguning dan yang tak kalah eksotis melihat keindahan rawa dari kejauhan. Suguhan alam tersebut sering membuat aku lupa waktu untuk pergi ke sekolah.. hehehe

*****
            Tentang aku,
            Namaku Chandeni Agustyana, panggilanku Chan aku siswi kelas 3 di SMA Kartini disuatu kota kecil di Kabupaten Semarang. Mungkin aku salah satu seseorang yang famous di sekolahan itu hehehehe.. O iya aku berpawakan kecil tidak terlalu tinggi kurus berambut panjang dan sedikit centil but banyak orang yang bilang aku ini super unyu dan super manis. Di SMA Kartini aku banyakan banget melukis sebuah kenangan disana, tentang cinta tentang persahabatan dan juga tentang indahnya belajar. Mungkin masa indah ku lalui saat aku di SMA.  Di SMA Kartini aku tak ada artinya tanpa bantuan teman-teman THE 0M3SH dan Indra .
            Tentang THE 0M3SH
            Sebenarnya itu bukan nama gang tapi aku cuma iseng ngasih nama buat sebutan perkumpulan ku sama temen-temenku, mereka selalu support saat aku terjatuh, mereka membantu aku dalam menyelesaikan suatu masalah, mereka juga menutupi kekurangan ku, bagiku mereka itu sempurna banget, tapi tak menutupi kemungkinan  mereka juga memiliki kekurangan tapi aku selalu menganggap kekurangan mereka adalah keistimewaan dari mereka. Mereka adalah Rara si tomboy tapi takut kucing, Lily si cerdas tapi takut sama pacarnya, Nana si kalem tapi kadang kadang juga bisa galak segalak singa, Asti si lembut tapi tenaganya bisa kaya Superman, Nanda si psikolog tapi sering galau, Vita si tomboy tapi jago banget buat basket, Titi si alim tapi kalau marah udah kaya nenek sihir hehehehehe… Apapun kekurangan mereka aku selalu sayang mereka
            Tentang Indra
            Indra itu temenku ia aku kenal 1 tahun yang lalu, Indra itu adek kelasku hehehehe kita beda 1 tahun. Walaupun ia lebih muda dari aku tapi pemikiran dia jauh lebih dewasa dari aku, terkadang saat aku terjatuh dalam suatu masalah dia selalu membantu aku dalam menyelesaikannya. Indra itu orangnya pendiem, kurus tinggi, coklat manis, kalem, sabar, baik. Selain dia punya banyak kelebihan, dia juga punya kekurangan kadang-kadang nyebelin, cuek, pemalu. Tapi aku menyayanginya bukan karena kelebihannya tapi karena kekurangannya.
*****

            Pagi itu aku bergegas berangkat ke sekolah, ya dengan dandan yang seadanya rambut curly gantung dengan  hiasan pita berjaring, seperti biasa aku berangkat sekolah dengan naik angkot kota maklumlah dikotaku belum ada bis khusus kaya TRANSJAKARTA hehehe.
            Ketika aku turun dari angkot tiba tiba ada seseorang yang memanggil aku dari balik gerbang sekolah.
“Chan..chan..tunggu”, sambil berlari ia mengeluarkan gulungan kertas dari balik tasnya, astaga itu Indra.
“Apa? Kamu panggil aku ndra?” jawabku dengan menghampirinya
“Iya, ini tugas gambar kamu udah aku buatin, kamu tahu nggak aku buat tugas kamu sampai larut malam.”
“ hahaha terimakasih dek Indra, maaf ya udah ngerepotin” jawabku tanpa memandang tubuhnya yang menjulang tinggi didepanku.
“ Iya sama-sama, eh jangan panggil aku dek Indra dong cukup Indra, malu tauk kalau ada yang denger”, jawabnya dengan suara yang sedikit ketus.
“Halah nggak papalah kan kamu emang adek kelas aku, wajarlah kalau aku panggil kamu dek Indra”
“Tapi aku enggak mau, cukup panggil Indra oke.”
“Ooo oke ndra, ya udah deh kalau gitu ayo kita ke kelas, udah mau bel nih” pinta ku sambil berjalan menjauhinya.

Saat berjalan dikoridor sekolah, tiba-tiba aku merasakan hal yang tak biasa, udah 6bulan aku selalu jalan sama Indra tapi baru kali ini aku ngerasain hal yang aneh, tiba-tiba hatiku seperti bergemuruh layaknya gempa bumi hehehehe…
“Chan duluan ya aku mau kekelas dulu, tu kelas kamu udah deket dari sini”
“Iya ndra makasih udah buatin tugas aku.”
“Iya sama-sama Chan.” Tiba tiba sebelum pergi meninggalkan aku dia melambaikan tangan dan tersenyum manis kepadaku.
“ Ya Tuhan perasaan apa ini” kataku sambil berjalan menuju ke kelas.
            Perasaan itu selalu menghantui aku, ketika aku menuju bangku aku seperti berjalan tanpa beban, secara aku masih binggung dengan perasaan yang menghantui aku.
“Chan..Chan, kamu kenapa?” Suara Asti yang menggelegar seperti petir menyadarkanku
“Eh kamu Asti, nggak kenapa-kenapa kok, cuma sedikit binggung” jawabku gusar
“ Ooo lagi binggung apa sih?”
“ Mmm biasalah tentang Universitas hehehehe..” jawabku berbohong dengan Asti
            Pelajaran hari itu telah usai, karena pelajaran terakhir itu adalah pelajaran Kimia, kepalaku pusing akhirnya aku memutuskan untuk ke kantin dan aku mengajak Nana.
“Na, aku anterin ke kantin ya, mau beli susu coklat sama beng-beng.”
“ Oke Chan.”
            Saat aku dan Nana pergi ke Kantin, tiba-tiba  aku melihat Indra, dan benar tebakkan ku perasaan itu muncul kembali, hati ku mulai bergemuruh. Dengan rasa yang tak biasa aku memberanikan diri untuk menyapanya.
“ Hey ndra, mau pulang?”
“Iya, aku pulang duluan ya.”
“Ooo oke ndra, kamu pulang sendirian?”
“Iya, mm kalau gitu kamu hati-hati ya pulangnya.”
“ Iya Ndra kamu juga”
            Akhirnya siang itu aku berpisah dengan Indra, aku tak pernah bercerita siapa itu Indra kepada teman-teman dekatku. Tapi cepat atau lambat mereka akan tau siapa Indra itu. Namun karena aku seorang wanita dan aku tidak bisa menyimpan rahasia ku sendiri dan akhirnya aku menceritakan siapa itu Indra. Waktu semakin cepat berlalu dan perasaan itu selalu muncul ketika aku ngobrol, bertemu, berpapasan dengan dia. Selain itu aku tak pernah bisa melupakan senyumnya, cara Indra berbicara, cara dia berjalan dan semua tentang dia. Dan akhirnya aku  bisa menyimpulkan bahwa aku jatuh cinta kepada Indra, tapi aku harus cepat cepat membuang perasaan cintaku kepada Indra aku takut rasa cinta ku itu malah membuat pertemanan kami semakin hancur. Keesokan harinya aku bertanyaan kepada Nanda tentang perasaan yang selalu mengantui aku selama sepekan ini.
“ mmm Nanda aku boleh tanya sesuatu nggak?”
“Kamu lagi galau ya?” tiba tiba jawaban nanda membuatku terkejut.
“ Iya, kok kamu tahu? Apa aku kelihatan lagi galau ya?”
“Ya iyalah aku tahu, aku kan calon psikolog hebat, lagipula lihat tu wajah kamu lecek banget.”
“ Hah?? Apa iya.. okelah What ever, but ini lebih penting dari muka aku.”
“oo oke deh kalau begitu, apa yang kamu mau tanya.in?”
“ Gimana caranya melupakan seseorang yang kita cinta?”
“Heh?? Nggak salah kamu tanya gituan sama aku? Jawab Nanda sampai kaget
“ Enggaklah,!! Udah deh jawab aja, apa sih susahnya buat jawab buat pertanyaan yang sesimpel itu?”
‘oke Aku akan  jawab, biasanya aku selalu dengerin musik, nonton film.”
“ Makasih kalau gitu, o iya hari ini aku nggak bisa pulang bareng sama kalian, aku ada acra.”
“ Oke nggak papa.” Jawab Nanda memaklumi aku
            Hari itu aku tidak pulang dengan THE 0M3SH karena aku harus membantu Indra untuk membuat tugasnya. Saat itu aku belajar untuk menghilangkan perasaan ku kepada Indra, aku selalu berharap hanya aku dan Tuhan yang tau perasaan ku, aku juga berharap setanpun tidak boleh tau tentang perasaanku kepada Indra hehehehe. Seperti biasa aku selalu sms.an sama Indra, bahkan tiada hari untuk sms.an sama dia. Banyak banget yang aku bahas sama dia, tentang bintang, bulan, pelajaran, kehidupan dan lain-lain. Tapi aku tak pernah berani membhasa perasaan ku kepadanya. Langit jinggapun menghampiri bumi untuk memberikan tanda bahwa hari akan malam, tiba-tiba Handphone ku bergetar begitu juga dengan hatiku, biasanya kalau hatiku ikut bergetar itu tandanya ada SMS dari Indra, dan tebakkan ku benar Indra SMS.
“ Eh Chan aku boleh minta tolong?”
“Bolehlah, silahkan.”
“Tolong dong buatin tugas Bahasa Indonesiaku.”
“oh Oke, nanti ya aku buatin sekarang aku mau bikin PR ku dulu, nanti aku SMS lagi.”
“ Oke TERIMAKASIH.”
“ O iya ndra, coba kamu keluar rumah sebentar ada bintang yang bagus loh, disebelah timur.”
“ Hah bagus kata kamu? Itukan cuma bintang biasa nggak ada istimewanya.”
“Iya, itu cuma bintang biasa, tapi itu namanya bintang Sirius bintang yang selalu bersinar lebih terang daripada bintang lainnya.”
“ oo gitu ya, berarti bintang Sirius itu kaya kamu dong yang selalu bersinar lebih terang dibandingkan dengan yang lain.”
            Mendengar balasan dari Indra seperti itu, tiba-tiba aku tersipu malu dan aku memutuskan untuk mengakhiri perbincangan kami lewat SMS, aku takut jika perasaan ku kepadanya malah bertambah.. Bulan demi bulan telah berlalu, perasaan itu tak pernah hilang, awalnya aku berharap perasaan itu akan hilang dengan seiring waktu, tapi aku salah ternyata perasaan itu malah semakin bertamabah, perasaan sayang kepada seorang teman kini telah berubah menjadi perasaan cinta. Waktu demi waktu berlalu aku habiskan untuk belajar bersama THE 0M3SH dan Indra, bermain bersama teman teman.
            Hingga suatu ketika aku memberanikan diri untuk mengungkapkan perasaan ku kepada Indra. Hari itu sangat mendung,  aku menghampiri Indra yang duduk di dekat kelasnya, saat itu suasana Sekolah sepi mengingat hari itu hari bebas jadi siswa diperbolehkan untuk tidak berangkat ke sekolah.
“Hey Ndra.” Aku menghampirinya sampil menepuk punggungnya, aku merasa asing dengan hal yang aku lakukan tadi, padahal ini bukan kali pertamanya aku menupuk punggung Indra.
“Eh Kamu Chan, duduk sini.”
“Tidak terimakasih, Ndra kok kamu sendirian, Lha teman-temanmu?”
“Mereka enggak berangkat, jadi aku sendirian deh.”
“ Ooo gitu ya, o iya aku mau ngomong sesuatu boleh?”
“Iya silahkan, ngomong tinggal ngomong aja, enggak biasanya kamu kaya gini.”
“Indra gimana kalau tiba-tiba ada seorang cewek suka sama kamu, kamu marah nggak sama dia?”
“Ya enggaklah, itukan wajar kalau seorang cewek suka sama lawan jenisnya berartikan dia normal.”
“oo gitu ya,” jawabku sedikit canggung
‘Iya, apalagi kalau cewek itu kamu, pasti aku seneng banget deh.”
“Hah!!” Aku terkejut ketika Indra tau tentang perasaan ku
“Indra, aku mau ngungkapin sesuatu tapi aku nggak perlu jawaban dari kamu.”
‘Iya apa?”
“Indra aku suka sama kamu, udah lama banget. Sebenarnya aku juga tau kalau kamu juga suka sama aku waktu awal kamu bertemu dengan aku, awalnya aku mengira mungkin itu Cuma cinta sesaat ketika berjumpa, aku tak pernah mengira jika aku juga mulai suka dengan kamu, tak ada satu orangpun yang tau kalau aku sangat sayang kepadamu.”
“Chan jangan lanjut.in.’ Tiba-tiba Indra memotong perkataan ku
“Maaf ndra aku harus lanjut.in, Indra saat ini aku sayang kepadamu entah sampai kapan sayang itu akan hilang, aku mencintaimu kemarin, sekarang, esok atau bahkan seterusnya tapi aku cukup tau diri kalau kamu saat ini udah punya pacar.” Tak terasa air mata mulai berlinang di pelupuk mataku.
“Chan,  aku sangat berterimakasih kepada kamu, tapii…”
“Aku tak pernah berharap untuk menjadi kekasihmu, bagiku kehadiran kamu dihidupku itu udah cukup, dan saat terindah ketika mencintai seseorang adalah saat kita mengejarnya dan saat kita berusaha untuk mendapatkannya, begitu juga dengan aku, mungkin kita tak harus bersama karena aku takut jika kita bersamaa cinta itu mulai pupus.”
“Chan aku nggak bisa ngungkapin kata kata lain selain terimakasih, dan….”
“Indra aku tak perlu jawaban apapun dari kamu karena aku ingin tetap mencintai kamu sampai perasaan itu hilang dari hidupku, terimakasih banyak kamu telah hadir dalam hidupku, o iya semoga kamu bahagia ya sama kekasihmu, ini surat untuk kamu aku harap kamu selalu mengingatku sebagai teman yang baik.” Jawabku sambil mengusapkan air mata dan pergi meninggalkan Indra sendirian.
“Chann…Chann.. tunggu.” Teriak Indra memanggilku
“SELAMAT TINGGAL INDRA..” jawabku sambil berlari dengan melawan serbuan hujan yang turun.




Untuk Indra,

Indra, aku tak tahu kapan rasa cinta ini mulai tumbuh dan kapan mulai hilang, maafkan aku jika aku tak bisa mengatur perasaanku sendiri kepadamu. Andaikan kamu tau hati kecil ini takpernah hentinya selalu mendoakan dan menyayangimu. Salah aku jika aku selalu menyisipkan namamu disetiap doa doaku? Aku ingin kamu selalu mengingatku, memang menyakitkan ketika aku tahu, kamu bersenang senang dan tertawa lepas tanpa aku, tapi yang lebih menyakitkan adalah ketika aku melihat kamu bersedih, dan akupun akan senang ketika melihat kamu bahagia, apalagi kebahagiaan itu karena aku. Mungkin saat ini aku tidak berarti dimatamu tapi aku percaya suatu saat setelah aku tiada aku kan berarti dihidupmu. Aku sangat berterimakasih kepada Tuhan, karena Tuhan telah meberikan aku kesempatan untuk mengenal, bersamamu walaupun itu hanya sesaat. Aku rela menukarkan satu detik dihidupku untuk selalu bersamamu, karena bersamamu aku temukan sedikit kebahagianku. Indra maafkan aku jika mulai saat ini dan seterusnya aku harus meninggalkan kamu, aku seorang wanita dan aku tak ingin menyakiti hati wanita lain, Indra aku tahu tentang perasaanmu kepadaku, tapi aku selalu berharap kamu cepat-cepat melupakan aku. Mungkin perpisahan ini aku anggap sebagai kebersamaan yang tertunda. Selamat tinggal Indra..
                                                                                                                        CHAN

            Aku mulai menyadari bahwa memang cinta tak mungkin harus bersama, rasa cinta akan terasa bahagia ketika kita  iklas dan rela melihat orang yang kita cinta bersama dengan orang yang pantas dan benar benar mencintainya. Saat itu juga aku berusaha melupakan Indra dan semua kenangan tentang dia, aku percaya jika Tuhan menakdirkan aku bersama Indra pasti suatu saat kami akan bertemu kembali dilain waktu.


**TAMAT**

lirik lagu blink 182 STAY TOGETHER FOR THE KIDS

Kamis, 19 September 2013

It’s Hard To Wake Up When The Shades Have Been Pulled Shut
This House Is Haunted Its So Pathetic It Makes No Sense At All
Im Ripe With Things To Say The Words Rot And Fall Away
A Stupid Poem Could Fix This Home I’d Read It Every Day

So Here’s Your Holiday
Hope You Enjoy It This Time You Gave It All Away
It Was Mine So When Your Dead And Gone
Will You Remember This Night Twenty Years Now Lost
It’s Not Right
The Anger Hurts My Ears Been Running Strong For Seven Years
Rather Then Fix The Problem They Never Solve Them It Makes No Sense At All
I See Them Everyday We Get Along So Why Can’t They
If This Is What He Wants And Its What She Wants Then Whys There So Much Pain
So Here’s Your Holiday
Hope You Enjoy It This Time You Gave It All Away
It Was Mine So When Your Dead And Gone
Will You Remember This Night Twenty Years Now Lost
It’s Not Right
So Here’s Your Holiday
Hope You Enjoy It This Time You Gave It All Away
It Was Mine So When Your Dead And Gone
Will You Remember This Night Twenty Years Now Lost
It’s Not Right
It’s Not Right
It’s Not Right
It’s Not Right

LIRIK LAGU ADIBAH FEAT OPICK "AYAH"

Selasa, 09 Juli 2013

"waktu begitu cepat berlalu
seiring langkah dalam cerita
terbayang wajahmu dalam hatiku
kau adalah kisah yang terindah

Tajamnya matamu Tenangkan hati
duka hidupmu kau bawa sembunyi
Hangatnya sentuhmu yang penuh cinta
Kau adalah bintang dalam hatiku

Dalam lelahmu masih kau tersenyum
Dalam duka kau belai aku
Dalam sempitmu ajarkanku tegar
Alloh selalu bersamamu

Ohh.. ALLoh selalu bersamamu.

Ayah..ayah terima kasih
Kau beri aku cinta
Ayah..ayah terima kasih
Ajarkan aku hidup

waktu begitu cepat berlalu
seiring langkah dalam cerita
terbayang wajahmu dalam hatiku
kau adalah kisah yang terindah

dalam lelahmu masih kau tersenyum
dalam duka kau belai aku
dalam sempitmu ajarkanku tegar
Alloh selalu bersamamu
Oh Alloh selalu bersamamu
Oh Alloh selalu bersamamu

Ayah..ayah terima kasih
kau beri aku cinta
Ayah..ayah terima kasih
ajarkan aku hidup"

CERPEN REMAJA


ANTARA AKU KAMU DAN DIA
Karya: Koni Agustyana

Angin pagi berhembus membawa berkah untuk semua umat manusia, mentari pagi tanpa canggung mulai menampakkan sinar eloknya, langit mulai menampakan warna cemerlangnya, suara burung dan ayam jantan mulai bernyanyi. Pagi itu adalah hari pertama aku masuk ke Sekolah. Jam dinding yang terpaku di atas meja belajar menunjukkan pukul 06.45. Astaga aku baru saja bangun tidur, dengan sigap aku mulai merapikan tempat tidur dan bergegas mandi, diruang tengah aku sudah di tunggu orang tua dan saudaraku. Aku lupa memperkenalkan diri, namaku Chandeni Agustyana yang sering dipanggil Chan, hmm aku salah satu murid di SMA yang ada di sebuah kota kecil yang indah. Aku lahir kira kira 16 tahun silam di kota tercintaku.
Kebiasaan ku sebelum beragkat sekolah adalah berdandan. Yups benar seperti gadis gadis biasanya. Hari itu aku dikepang dengan pita dan beberapa asesoris yang mecing dengan seragam sekolahku. Tanpa pikir panjang aku menuruni tangga rumahku menuju ruang tengah, diruang tengah aku sudah disambut senyum hangat kedua orangtuaku. “ Wah, anggun sekali kamu hari ini?” Puji ibuku kepadaku, “Terimakasih bu, hari ini kan aku jadi panita MOS jadi aku harus tampil anggun didepan calon adik kelasku.” Jawabku dengan senyum bangga karena ada orang yang memujiku hari ini. Tiba-tiba ayah dengan muka penasaran mengeluarkan sebuah pertanyaan yang membuatku tercenggang,” Chan hari ini kamu berangkat sama siapa? Sama pacar kamu ya? Iya kan sama pacarkamu?” Belum habis nasi di piringku aku langsung bergegas bangkit dari kursi dan langsung berlari sambil menjawab pertanyaan ayahku, “mmmm naik Angkot yah, kalau enggak aku bareng sama Mas Puput.” Huft, aku paling tidak suka jika seseorang menanyakan pacar kepada ku, karena aku masih trauma kalau punya pacar.
Belum lima menit aku menunggu angkot didepan gang, tiba-tiba seorang lelaki dengan gagah dan berwibawa tersenyum kepadaku dari seberang jalan, astaga itu Mas Puput tanpa berpikir panjang aku menyebrang jalan dan menghampirinya. “hmm gimana mas, ada yang bisa saya bantu?” Tanyaku basa basi, “ hari ini angkotnya sulit, bareng aku aja biar lebih cepet.” Jawabnya sambil tersenyum, karena aku tidak mau menolak kebaikannya aku mau berangkat ke sekolah dengan Mas Puput. Mas Puput itu seseorangnya bijaksana, baik dan penyayang, dia menggap aku sebagai adiknya sendiri, terlihat dari perhatiannya dan perlakuannya kepadaku.
Selama MOS berlangsung, aku harus meninggalkan banyak pelajaran dikelas, yups benar banget secara aku disini pengurus Osis, panitia MOS pula. Tiga haripun telah usai, acara MOSpun berlangsung dengan sukses. Asyik, hari ini aku bisa istirahat dirumah, saat aku berjalan menuju gerbang sekolah, tiba-tiba ada sepedha motor menghampiriku. Dan ternyata dia adalah Kiki, Kiki adalah seseorang yang aku kagumi. Aku mulai mengaguminya saat dia mulai tersenyum kepadaku saat aku bertemu kepadanya. Dia juga salah satu anggoto Osis dan  panitia MOS pula. “ Chan, mau bareng nggak? Aku juga mau pulang, mmm  kalau sore begini mungkin angkotnya udah sulit lagi, bareng aku aja ya.” Tanya kiki kepadaku, mataku tak berkedip saat aku melihatnya tiba-tiba gerakan mengganguk refleks aku lakukan, Kiki mulai tersenyum kepadaku dan akhirnya aku pulang bersamanya untuk kesekian kalinya.
Aku selalu berharap kepada Tuhan, agar Tuhan dapat membuka hati Kiki untuk aku, hmmmmm mungkin ini scenario yang dibuat oleh Tuhan sepertinya aku tidak  bisa menjadi pacra Kiki, aku menyadari itu. Huft untuk beribu kalinya aku mengeluh tentang sikap seorang cowok, Mengapa mereka suka sama cewek yang cantik? Hingga kini aku belum menemukan jawabannya. Sebenarnya aku benci dengan diriku sendiri, kenapa aku bisa suka dengan orang yang selalu membuatku patah hati, awalnya aku berfikir Kiki itu orang yang baik dengan sikapnya yang selalu membuatku terpesona. Hari-hariku kuiisi dengan canda tawa, tangis, haru dan bahagia. Aku lupa mengenalkan sahabat-sahabatku yang selalu menemaniku disaat aku susah dan senang, hmmmm aku dan sahabatku memberi nama kelompok kami dengan THE JANGKRIK entah dari mana asal nama itu, mereka adalah Sani( si malaikat yang super pinter), Titi(si perfectsionis), Ria(si tomboy tapi juga girly), Tika(si penasehat yang sering galau), dan Liya(si usil yang sering marah). Aku sangat mengagumi mereka, kita ditakdirkan untuk bersahabat sejak kelas 1 SMA, keajaibanpun datang kepada kami, kami ditakdirkan untuk satu kelas namun tidak untuk Liya, ia berlainan kelas dengan kami. Aku selalu senang berteman dengan mereka bukan karena kelebihan  mereka tapi karena kekurangan mereka. Tuhan memang adil sangat menciptakan umatnya.
Suatu ketika berita  mengejutkan aku, tak kusangka aku dipilih teman-teman untuk menjadi ketua PMR, jantung waktu itu seakan-akan mulai berhenti. Berita yang mengejutkan lagi adalah saat aku tahu Kiki menjadi calon ketua pramuka. Huft entah perasaan senang atau haru yang kurasa. Sore itu di ruang depan ditemani coklat hangat aku masih tidak bisa menerima kenyataan itu. Aku mulai memutar otakku untuk membuat orasi, tapi saat aku membuat orasi tiba-tiba pikiranku melayang laying tak kusangka tiba-tiba aku teringat dengan senyum kiki saat dikantin sekolah tadi, anehnya bukan orasi yang kubuat sore itu tapi puisi cinta. Hampir aku larut dalam perasaan aneh itu. Tiba-tiba terdengar suara ponsel berbunyi, Ya Tuhan itu adalah sepenggal SMS dari Titi yang memberikan aku semangat dan dukungan untuk orasi besok.
Pagi itu aku enggan bangkit dari tempat tidur, ingin rasanya kulewati hari itu. Namun terdengar suara dari Ponselku lagi, ternyata si Tika sms pesannya tetap sama hanya memberikan aku dukungan. Saat orasipun tiba, terdengat suara Kiki yang sedang menghafalkan orasinya, ia pun mulai mendekat kepadaku, “Chan boleh minta bantuan?”, tanya dia dengan tersenyum, hatiku mulai berdetak kencang saat dia di dekatku, “hmmm iya, apa yang bisa aku bantu.” Aku menjawab pertanyaannya dengan melontarkan senyum termanisku, ‘hmm dengerin orasi ku ya?” pintanya degan tersenyum, yesss dengan senang hati aku mau mendengarkan orasinya. Tak kusangka waktu itu orasinya hampir sama dengan milikku. Mulai timbul pertanyaan di benakku, apakah kita jodoh? Hmm tapi itu hanya kebetulan saja.
Satu hari setelah orasi, aku harus ikut survey untuk acara HAORNAS, itu sangat melelahkan tapi ternyata Kiki juga ikut, aku jadi semangat untuk ikut. Sepanjang perjalanan  Kiki selalu disampingi ku, saat itu juga dia juga sangat perhatian, sampai sampai terlintas dipikiranku Kiki juga mempunyai rasa yang sama. Namun perasaan cintaku kepada Kiki mulai menghilang saat seorang lelaki bernama Andu mulai datang dalam kehidupanku, aku tak tahu mengapa perasaan itu tiba-tiba pergi dan mudah berpaling seperti itu. Semakin hari aku semakin mencintai Andu, awalnya dia memang mencintaiku tapi disaat aku mulai mencintainnya ia mulai menghilang dari hidup, perasaan menyesal selalu menyelimuti hatiku mengapa aku mudah berpaling seperti itu. Bagaikan buku, kini aku membuka lembaran baru dalam hidupku tanpa Kiki dan tanpa Andu. Aku beruntung memiliki teman The JANGKRIk mereka selalu membantuku untuk melupakan Andu atau Kiki. Suatu sore, tiba-tiba seorang gadis bernama Sisi menghampiriku, ia adalah sahabatku sejak kecilku. Aku tahu dia selalu beruntung, dia sangat beruntung. Hingga tiba saatnya ia menceritakan tentang mantannya, jantungku rasanya mulai berhenti ternyata mantannya adalah Andu, akupun tahu mengapa Andu meninggalkanku begitu saja, ternyata dia berpaling dengan Sisi. Dari kecil hingga sekarang aku selalu bersaing dengan Sisi, dia selalu menang dalam segala hal namun tidak untuk pendidikan, aku jauh lebih beruntung dari dia, karena aku dianugerahi otak yang jauh lebih sempurna daripada Sisi. Akupun hampir gila saat itu karena orang yang aku cinta kini telah pergi.
Belum usai aku memikirkan kisah hidupku yang tak ujung beruntung, tiba-tiba seorang wanita separuh baya menghampiriku. Dia adalah guru pembimbing ekstraku, beliau bernama Bu Tere
“Chan kamu sibuk untuk hari-hari ini?”
“Sepertinya tidak, bagaimana bu bisa saya bantu?”
“Kamu terpilih untuk mewakili sekolah mengikuti lomba Essay se-Jawa.”
“Apa?’ dengan perasaan terkejut tiba-tiba gerakan anggukan refleks keluar dari daguku.
Penuh kejutan dalam hidupku, hari-hariku pasca lomba aku habiskan untuk menyiapkan perlombaan itu. Aku harus pulang balik ke Lab TIK untuk menyiapkan berbagai macam materi. Dalam hati aku mulai bertanya, kehidupan ini memang bagaikan panggung sandiwara, banyak kejutan yang menghampiri hidupku. Saat aku sibuk dengan menyiapkan bahan untuk lomba, suatu ketika aku mengenal seorang lelaki bernama Nino ia tetangga kelasku, orangnya cukup ramah baik pula.
Sore itu, aku bertemu dengan kiki, ia memintaku untuk mendampinginya saat rapat rutin Osis nanti sore, aku ingin menolaknya karena aku harus menyiapkan untuk lomba Essay besok pagi, tapi aku juga tak ingin mengecewakan Kiki, akhirnya akupun mau menemani Kiki.  Entah perasaan itu mulai muncul lagi saat aku bersama kiki. Akupun tak tahu apakah aku masih mencintainya??
Bulan demi bulan ku lalui dengan perasaan tak menentu, entah mengapa kedua orang itu selalu muncul dalam angan-angan ku, sulit bagiku untuk mengambil sebuah keputusan. Dan hingga pada waktunya ak memutuskan untuk berteman dengan mereka berdua. Aku tak ingin ada orang yang tersakiti, walaupun aku pernah dekat bahkan pacaran dengan mereka, tapi aku tak ingin menyakiti mereka. Bila aku harus jujur, sebenarnya aku mencintai mereka berdua, tapi mulai saat ini dan seterusnya aku harus menepis semua perasan ku itu.